Minggu, 10 November 2013

Kenangan Sanlat Anak Jalanan di Masjid At-Tin tahun 2009

Puji syukur, bulan Ramadhan kali ini Yayasan Nanda Dian Nusantara bersama PMII Komisariat Fakultas Dakwah kembali mengadakan Pesantren Kilat Ramadhan ke-12. Kegiatan ini dikhususkan bagi anak-anak kurang mampu dan anak jalanan se-Jabotabek pada 31 Agustus s/d 6 September 2009. Bertempat di Masjid Agung At-Tin pesantren kilat kali ini diikuti kurang lebih 200 peserta. Sebagaian dari mereka ada yang berprofesi sebagai tukang semir sepatu, pengamen, pemulung, pedagang asongan dll. Bagaimana pun juga mereka punya hak atas pendidikan yang layak. Terutama pendidikan agama sebagi bekal dasar dalam hidup.

Sejak tahun 1998 Yayasan Nanda Dian Nusantara (NDN) dan PMII Komfakda secara kontinyu membuat kegiatan pesantren kilat setiap tahunnya. Dua belas kali penyelenggaran pesantren kilat bukan hal yang mudah bagi bagi Yayasan NDN dan PMII Komfakda. Tapi memang dunia advokasi anak jalanan, pendampingan kaum terpinggir dan pembangunan rumah singgah menjadi fokus Yayasan NDN dalam kiprahnya. Adapun PMII Komfakda pada dasarnya memiliki concern pada kegiatan sosial yang boleh dibilang sangat tinggi. Di ranah mahasiswa, PMII memang tak hanya bergerak di bidang pengembangan minat-bakat mahasiswa, latihan organisasi atau sekedar wadah interaksi belaka. Kepekaan sosial juga di asah dalam organisasi pergerakan mahasiswa yang lahir dari rahim NU ini.

Berikut ini adalah catatan harian kegiatan pesantren kilat ramadhan ke-12:

Jumat, 28 Agustus 2009: pukul 16.00 WIB panitia dan pendamping dari PMII bertemu dengan pihak Yayasan Nanda Dian Nusantara di Asrama Putri PMII. Agenda: pemantapan pendamping, penggambaran sekilas kegiatan sanlat, sekaligus buka bersama.

Minggu, 30 Agustus 2009: Pukul 15.00 rapat koordinasi dan persiapan terakhir sebelum pemberangkatan intern PMII Komfakda. Bertempat di Sekretariat PMII Komfakda. Ditutup dengan buka bersama.

Senin, 31 Agustus 2009: Panitia beserta pendamping berangkat bersama dari UIN Jakarta. Sekitar pukul 13.00 peserta berdatangan dari berbagai titik, seperti Pasar Minggu, Ciputat, Tomang, Bekasi, Tangerang dan Bojong. Regristasi panitia, pendamping dan peserta sampai waktu sholat ashar tiba. Selepas itu pesantren kilat kedatangan banyak tamu. Sebut saja mbak Heni, yang dengan penuh keriangan mengajari anak-anak bernyanyi, melakukan gerak-gerak atraktif-kreatif, menyajikan games-games beserta hadiah yang menarik.

Selanjutnya Wanda Hamidah yang anggota DPRD menampilkan kepiawaiannya sebagai model. Dilanjutkan pelawak kawakan Miing menyuguhkan banyolan segar sebelum berbuka puasa, tak lupa disisipkan pesan-pesan religi ringan untuk anak-anak.
Bebrapa menit sebelum berbuka, datang Kak Seto dan istri membuka acara Pesantren Kilat Ramadhan Ke-12. Hadir pula ibu Roostien Ilyas dan beberapa pengurus YNDN.
Buka puasa pertama panitia sedikit kerepotan lantaran peserta belum dibagi dalam berbagai kelompok. Begitu juga ketika pelaksanaan sholat Maghrib dan Tarawih. Pada akhirnya, setelah ibadah sholat tarawih, peserta yang berjumlah kurang lebih 200 orang dibagi dalam 10 kelompok. Peserta dibolehkan istirahat setelahnya.

Selasa, 1 September 2009: Seusai sahur dan sholat subuh, seluruh peserta dikumpulkan berdasarkan kelompok masing-masing untuk penyampaian materi hafalan surat-surat pendek. Acara dilanjutkan senam ringan barang beberapa menit. Peserta diberikan waktu istirahat sampai kumandang adzan duhur. Materi yang disampaikan qobla sholat duhur adalah tentang jihad dan terorisme. Tujuan utama tak lain dan tak bukan adalah untuk meluruskan persepsi jihad yang beberapa waktu terakhir dipahami secara kurang tepat oleh khalayak. Mengambil tempat di beranda lantai 1 masjid At Tin yang cukup adem, penyampaian materi jihad berlangsung lancar. Akan tetapi, tingkat pemahaman peserta tentulah berbeda-beda. Penyampaian materi berakhir saat masuk waktu ashar.
Berikutnya adalah penyuluhan bahaya narkoba oleh Bapak Isa Anshori dari BNK. Lantas dilanjutkan buka bersama, sholat tarawih dan review materi yang telah diberikan. Pukul 22.00 peserta diwajibkan tidur.

Rabu, 2 September 2009: Kegiatan pagi masih selalu sama tiap harinya. Sahur bersama, sholat subuh berjamaah dan penyampaian materi. Namun, kali ini suasana agak berbeda lantaran peserta diungsikan dari tenda ke aula masjid At Tin. Hujan deras yang mengguyur malam harinya adalah penyebabnya. Disampaikan setelah sholat subuh materi hakikat berpuasa oleh salah seorang pendamping. Untuk menggerakkan badan di pagi hari, dimainkanlah games Samson Delila. Sebuah permainan yang menguji ketangkasan dan kekompakan. Selanjutnya peserta dan panitia diperkenankan beristirhat. Pukul 11.00 pesiapan sholat duhur. Islam Indonesia dan Wali Songo adalah materi yang diberikan oleh para pendamping kepada peserta selepas sholat duhur hingga tiba waktu ashar. Kehormatan bagi pesantren kilat tahun ini kedatangan tamu dari ibu-ibu Alam Sutra. Berdoa bersama dipimpin panitia hingga bedug maghrib bertalu-talu. Kegiatan setelah buka bersama hingga waktu istirahat masih sama dengan hari sebelumnya.

Kamis, 3 September 2009: Kegiatan pagi tak banyak yang yang berbeda dari hari sebelumnya. Materi yang disampaikan pendamping di hari keempat adalah praktik sholat. Siang harinya mahasiswa kedokteran dari UIN Jakarta datang memberi penyuluhan kesehatan dari habis duhur hingga waktu berbuka tiba. Peserta diajari mencuci tangan, menggosok gigi yang benar, penyakit kulit dan lain-lain. Ibu Cofifah Indar Parawansa menyempatkan diri datang beberapa saat sebelum buka puasa. Agenda malam tak banyak berubah, tak beda dari hari sebelumnya. Kecuali sebuah kejutan yang tak pernah diduga oleh Bang Andi (YNDN) sebelumnya. Surprise di hari ulang tahun beliau! Diawali dengan bernyanyi bersama lagu-lagu yang sedang hits, tiba-tiba saja Bang Andi diguyur dua ember air yang cukup membuatnya basah kuyup. Selamat ulang tahun, Bang!

Jumat, 4 September 2009: Selepas sholat subuh, peserta mendapat materi hafalan doa-doa harian. Cinta kebersihan coba ditanamkan dengan kerja bakti bersama membersihkan lingkungan sekitar tenda. Sholat Jumat di masjid At Tin yang awalnya cukup dikhawatirkan pada kenyataannya berlangsung tertib dan lancar. Untuk meningkatkan intelektualitas peserta, diadakanlah cerdas cermat antar kelompok. Babak penyisihan berlangsung sebelum sholat ashar. Sedang babak final digelar ba’da sholat ashar. Sebelum buka puasa menyanyikan lagu Bandung tak boleh dilewatkan. Penampilan yel-yel dari tiap kelompok menghadirkan suasana kreatif dan kekompakan yang kental. Sama seperti hari-hari sebelumnya, malam hari dilewati dengan buka bersama, sholat maghrib, isya’, tarawih berjamaah. Pun demikian, yang special dari malam ini adalah pawai obor keliling sembari membangunkan orang untuk makan sahur. Mengambil rute di sekitaran masjid At Tin, pawai obor berlangsung khidmat dan hangat.

Sabtu, 5 September 2009: hari terakhir di pesantren kilat, pendamping mendapat tugas me-review materi yang telah disampaikan selama seminggu. Persiapan untuk malam api unggun juga telah dimulai sejak siang. Sore harinya tamu dari Conoco Philips bertandang ke sanlat, begitu pula dari beberapa sponsor-sponsor yang mendukung terselenggaranya pesantren kilat. Seusai sholat tarawih, tampilan kreasi seni dari tiap-tiap kelompok cukup mendapat tempat di hati siapa saja yang hadir malam itu. Ada yang membaca puisi, bermain drama, pantomim, darama musical dll. Puncaknya adalah api unggun! Di kesempatan itu dibacakan pemenang dari lomba-lomba yang telah diselenggarakan panitia, sambuatan dari ketua YNDN, ibu Roostien Ilyas dan bersuka cita sembari bernyayi riang mengitarai api unggun. Pendamping secara kompak dan rancak menghibur peserta dengan menyanyikan lagu bersama-sama. Mendekati tengah malam digelar renungan. Dipimpin Bang Mansur, air mata peserta, panitia dan pendamping menganak sungai. Rasa haru karena perpisahan mendominasi ruang hati semuanya. Seminggu seolah tak cukup untuk berbagi cinta.

Minggu, 6 September 2009: sebelum pembagian bingkisan dan uang saku bagi peserta, panitia memberikan sedikit persembahan terakhir bagi peserta. Atraksi sulap. Selanjutnya urut per-kelompok peserta maju satu persatu mengambil bingkisan. Manakala mobil jemputan peserta mulai berdatangan kesedihan sebagian panitia dan pendamping memuncak sudah. Mereka musti benar-benar berpisah. Masuk waktu duhur panita-pendamping meninggalkan lokasi setelah terlebih dahulu membereskan semuanya dan membersihkan lokasi.

Selamat tinggal At Tin dan semua kenangan. Sampai jumpa Ramdhan tahun depan!

sumber: zakkyzulhazmi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar